NFT Karafuru dibilang dari malaysia?

NFT Karafuru dibilang dari malaysia?

NFT Karafuru Dari Malaysia? penjaga toko dengan PD mengatakan karya tersebut dari  malaysia padahal aslinya indonesia

—– 

NFT Karafuru dibilang dari malaysia?

—–

Hallo Guys, Selamat datang di informasi. kali ini kita akan membahas tentang Vlogger asal Indonesia, Jejouw bersama rekannya Mohan, baru-baru ini membagikan pengalaman menarik saat berlibur ke Bangkok, Thailand. Dalam perjalanan mereka, keduanya mampir ke sebuah toko bernama, Mic Mac, toko yang menjual mainan dan action figure. Awalnya mereka berniat masuk ke toko di sebelahnya, namun karena toko tersebut belum buka, mereka akhirnya masuk ke Mic Mac.

Di dalam toko, Jejouw melihat sebuah karya seni yang terpajang di dinding. Sekilas, karya tersebut terasa sangat familiar baginya. Dengan rasa penasaran, Jejouw langsung bertanya kepada penjaga toko, “Ini kalian dapat dari mana?”. lalu Penjaga toko dengan yakin menjawab, “Dari Malaysia.”. Jawaban itu membuat Jejouw terkejut. Ia kemudian memastikan kembali, “Apakah ini karya asli?” lalu Penjaga toko kembali menegaskan bahwa karya tersebut memang asli. Mendengar hal itu, Jejouw langsung mengklarifikasi bahwa karya tersebut bukan berasal dari Malaysia, melainkan dari Indonesia, karena karya itu dibuat oleh temannya sendiri.

Karya yang dimaksud adalah NFT Karafuru. NFT Karafuru merupakan koleksi seni digital berbasis blockchain yang pertama kali diluncurkan pada tahun 2022. Proyek ini digarap oleh tim kreatif di balik Museum of Toys, bekerja sama dengan ilustrator ternama WD Willie. Karafuru dikenal luas dengan gaya visualnya yang terinspirasi dari seni urban, dipadukan dengan sentuhan budaya Jepang yang kuat.

Nama “Karafuru” sendiri berasal dari bahasa Jepang yang berarti “berwarna-warni”, mencerminkan karakter desainnya yang cerah, unik, dan penuh ekspresi. Tak heran jika karya ini menarik perhatian kolektor internasional dan dipajang di berbagai ruang kreatif, bahkan di luar konteks dunia NFT.

Ketidaktahuan penjaga toko mengenai asal-usul karya tersebut mungkin terasa wajar. Karafuru memang dapat dibeli secara global melalui platform seperti OpenSea, menggunakan pembayaran kripto, tanpa identitas negara yang selalu ditonjolkan secara eksplisit. Informasi bahwa karya tersebut berasal dari Malaysia entah didapat dari mana, namun kesalahan ini mencerminkan satu hal penting.

Di satu sisi, kejadian ini menjadi bukti bahwa karya Indonesia diakui kualitasnya secara global, bahkan tanpa harus membawa label negara. Karya tersebut diapresiasi murni karena nilai artistiknya. Namun di sisi lain, ini juga menjadi peringatan penting. Brand kreatif yang tidak menonjolkan identitas asal negaranya berisiko mengalami pengaburan asal-usul. Sangat disayangkan apabila karya anak bangsa yang telah menembus pasar internasional justru dianggap berasal dari negara lain.

Kisah Karafuru di Bangkok bukan sekadar cerita salah paham, tetapi refleksi tentang globalisasi karya, identitas, dan branding. Indonesia memiliki talenta kreatif kelas dunia. Tantangannya kini bukan hanya soal kualitas, melainkan bagaimana memastikan dunia tahu dari mana karya hebat itu berasal.


Music: Crunchy Leaves by Vlad Gluschenko is licensed under a Creative Commons License.
https://creativecommons.org/licenses/by/3.0
Support by RFM – NCM: https://bit.ly/2xGHypM​

カテゴリー3カテゴリの最新記事